Cobang: Hidup dan Cintamu Tak Lagi Sama (Bab 1: Distraksi)


 


"Ha... Ha... Ha... Ardi, Ardi... Jadi itu fakta lo kembali lagi ke Jakarta? Sereceh serta seremeh itu?" Ryan mengatakan sekalian terbahak-bahak. Ardi cuman dapat merengut lalu mengatakan, "Ah elo, gue serius nih. Justru diketawain. Kronis lo!" Kerja keras Ryan meredam tawanya. Dia mematikan Mevius Lights-nya, lalu menggenggam ke-2 bahu Ardi. Ryan memandang Ardi penuh semangat. Sekejap kemudia dia mengatakan, "Tenang gan... chill... relax... Lo ada pada tangan yang pas. Lo ada dijalur yang betul. Gue punyai jalan keluar buat permasalahan lo."

Menilik Sumber Kekuatan Ayam Petarung

Tatapan Ardi seakan dia tidak yakin dengan pengakuan Ryan baru saja, tetapi hatinya ingin tahu. Ryan sadar jika rekan lamanya itu tidak mempercayainya demikian saja. Dia lalu lanjut menerangkan, "Jalan keluar dari permasalahan lo ialah apakah yang biasa gue ucap dengan dis.. trak... sang...." Ryan mengucap kata destruksi perlahan-lahan tetapi oke.


"Destruksi? Coba lo jelasin ke gue sedetailnya. Gak perlu membuat ingin tahu dech!" Ardi berkata 1/2 kecewa, lalu menangkis ke-2 tangan Ryan. Dia lalu mengambil langkah sempoyong ke arah podium. Raut wajahnya kusut, matanya memandang kosong di bulan sabit yang menggantung di langit Jakarta. Entahlah kenapa, bulan sabit malam hari ini untuk Ardi berasa tersenyum menghinanya. Dia lalu kembali lagi masuk ke serta duduk disamping Ryan.


"Bingung gue ngejelasinnya. Sudah dech, intinya yakin sama gue. All you need is kepercayaan in me. Distraction is your solution." Ryan berkata dengan oke sekalian menenggak sekaleng Heinekken dingin.


"Tetapi kan tidak se--- " Pengucapan Ardian terputus sebab gawai Ryan mengeluarkan bunyi. Mukanya terlihat seperti anak kecil yang dikasih sekotak permen memandang siapakah yang menghubunginya. Dia lalu memberikan code minta waktu di Ardian untuk terima telephone. Entahlah sama siapa Ryan bicara, yang pasti suara bicara Ryan kedengar ria sekali.


"Nah, bertepatan sekali gan. Malam hari ini, di sini kita mulai bisa destruksi itu. Lo nantikan saja di sini yah, gue ingin keluar sesaat. Gue tidak lama koq, sangat 1 jam gue dah kembali lagi." Ryan lalu ambil kunci mobil serta langsung menghambur keluar tiada memberikan peluang Ardi untuk membalas. Ardi cuman dapat termenung duduk di sofa. Dia lalu menghidupkan TV lalu menukar-ganti kanal-nya serta stop di siaran tayangan menunda NBA. Golden State Warriors menyikat Chicago Bulls 43-17 di quarter pertama kali. Klay Thompson sedang on fire membuat Zach Lavine cs tidak dapat banyak berbuat. Untuk sesaat Ardi peduli dengan permasalahannya.


Laga masuk quarter paling akhir serta Warriors masih unggul 20 bola dari Bulls waktu Ardi dikagetkan dengan bunyi bel. Dia lalu buka pintu apartemen lalu dilihatnya Ryan tiba bersama-sama 2 orang wanita elok mengenakan seragam pramugari. Ryan tersenyum di Ardi, lalu mempersilahkan ke-2 tamunya itu masuk.


"Ardi, ini 2 bidadari yang akan temani kita 'terbang' malam hari ini. Yang tinggi memiliki rambut hitam ini namanya Clara serta yang langsing memiliki rambut coklat itu namanya Febby." Ryan memperkenalkan 2 temannya di Ardi yang cuman dapat terheran memandang kedua-duanya. Sumpah elok sekali semua, First class, demikian dalam pikirannya. Ke-2 wanita itu berseragam memiliki warna merah marun dengan legging serta sepatu hitam.


"Halo mas Ardi, nama gue Clara. Pramugari paling cantik se-Jakarta Selatan." Clara mengulurkan tangan serta tersenyum di Ardi. Dia menyongsong juluran tangan Clara yang putih terurus serta banyak bulu-bulu lembut. Muka elok Clara memperingatkan Ardi di figur aktris Tyas Mirasih.


"Gue Ardi, rekan sebangku Ryan waktu SMP," tutur Ardi sekalian mengangguk tersenyum tipis. Dengan high heels yang digunakannya, tinggi Clara hampir serupa dengan tinggi Ardi. Ardi menaksir tinggi Clara seputar 170 cm, kemungkinan semakin sedikit. Rambutnya bergelombang sejauh pundak. Seperti mobil, kemungkinan seperti Nissan Skyline GTR.


"Jika gue Febby, mas Ardi. Pramugari paling seksi se-Jakarta Barat," sapa Febby sambil mengulurkan tangannya di Ardi sekalian tersenyum genit memikat. Febby tidak setinggi Clara, tetapi siluet badannya memang lebih seksi. Sepintas mukanya serupa dengan Nabilah Ayu JKT48. Gigi gingsul, lesung pipi serta bibir sensualnya benar-benar membuat Ardi gaungs. Seperti mobil, kemungkinan seperti Toyota Celica.


Postingan populer dari blog ini

Benefits of Tea

A loved ones consuming Xmas supper using masks.

Enter corruption